Minggu, 20 Oktober 2013

tips membonceng menyamping dan mengangkang

Pengendara dan pembonceng sudah menjadi satu kesatuan dalam berkendara. Mereka harus bisa bekerja sama menyeimbangkan diri agar sama-sama nyaman dalam berkendara. Khusus bagi pembonceng, mereka harus bisa menyeimbangkan diri dengan gerakan tubuh pengendara agar tercapai keseimbangan pada saat pengendara melakukan manuver ataupun gerakan mendadak. Demi apapun juga, pengendara dan pembonceng harus sehati jika ingin keduanya selamat dan tidak mengalami kecelakaan. Tidak peduli yang berboncengan adalah musuh, atau pasangan yang sedang bertengkar hebat, ataupun suami istri yang baru saja bercerai, pokoknya mereka harus bisa sehati dan seirama pada saat berboncengan.


Tapi ternyata, posisi duduk pembonceng punya andil besar dengan usaha pembonceng menyeimbangkan atau menyesuaikan diri dengan gerakan tubuh pengendara. Apabila posisi duduk pembonceng duduk mengangkang atau menghadap ke depan dan menggunakan celana tentu tidaklah sulit alias gampang untuk menjaga keseimbangan dengan pengendara. Tapi bagaimana jika posisi duduknya menyamping? Waaahh tentu tidak mudah untuk menyeimbangkan diri dengan gerakan tubuh pengendaranya. Nah, dibawah ini akan saya bagikan tips untuk pembonceng agar mudah menyeimbangkan diri dengan pengendaranya.


Untuk yang posisi duduk ngangkang atau menghadap ke depan, yang pertama harus dilakukan adalah pembonceng harus duduk tepat dibelakang pengendara, jangan terlalu jauh kebelakang apalagi sampai duduk dibelakang motor. Percayalah, itu sangat berbahaya. Yang kedua tangan pembonceng memegang perut pengendara untuk berpegangan. Ini tentu mengasyikan ya kalau pengendara dan pembonceng adalah sepasang kekasih :D. Tetapi kalau misalkan malu-malu memegang perut pengendara karena jalanan ramai atau karena pengendara dan pembonceng sama-sama laki-laki (malu dikira homo hehehe), pembonceng bisa berpegangan pada bagian belakang motor. Kemudian yang harus diperhatikan berikutnya adalah lutut pembonceng harus rapat ke pinggul pengendara. Terakhir, pembonceng harus seirama dengan pengendara saat melakukan  manuver. Kalau itu semua dilakukan, insyaallah perjalanan anda akan aman dan selamat.

Untuk yang posisi duduk menyamping, jujur memang posisi membonceng seperti ini tidak seaman posisi duduk ngangkang atau menghadap depan, karena sulit untuk menyeimbangkan diri apabila pengendara melakukan manuver secara mendadak. Untuk posisi membonceng menyamping, disarankan jangan digunakan untuk perjalanan jauh. Pada saat membonceng dengan posisi ini, selain harus berpenganan pada bagian perut pengendara, pembonceng juga harus lumayan crewet mengingatkan pengendara agar tidak terlalu kencang memacu sepeda motornya karena pembonceng akan semakin sulit menyeimbangkan diri.

Bagi pengendara ataupun pembonceng yang kesehariaannya menggunakan rok, ada baiknya pada saat berkendara menggunakan celana, baru kemudian setelah sampai tujuan dapat menggunakan rok kembali. Memang terkesan ribet atau repot. Tapi untuk keselamatan diri anda sendiri, ribet sedikit tentu tidaklah masalah daripada celaka karena terburu-buru.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar