Pengendara dan pembonceng sudah
menjadi satu kesatuan dalam berkendara. Mereka harus bisa bekerja sama
menyeimbangkan diri agar sama-sama nyaman dalam berkendara. Khusus bagi
pembonceng, mereka harus bisa menyeimbangkan diri dengan gerakan tubuh pengendara
agar tercapai keseimbangan pada saat pengendara melakukan manuver ataupun
gerakan mendadak. Demi apapun juga, pengendara dan pembonceng harus sehati jika
ingin keduanya selamat dan tidak mengalami kecelakaan. Tidak peduli yang
berboncengan adalah musuh, atau pasangan yang sedang bertengkar hebat, ataupun
suami istri yang baru saja bercerai, pokoknya mereka harus bisa sehati dan
seirama pada saat berboncengan.
Tapi ternyata, posisi duduk
pembonceng punya andil besar dengan usaha pembonceng menyeimbangkan atau
menyesuaikan diri dengan gerakan tubuh pengendara. Apabila posisi duduk
pembonceng duduk mengangkang atau menghadap ke depan dan menggunakan celana
tentu tidaklah sulit alias gampang untuk menjaga keseimbangan dengan
pengendara. Tapi bagaimana jika posisi duduknya menyamping? Waaahh tentu tidak
mudah untuk menyeimbangkan diri dengan gerakan tubuh pengendaranya. Nah,
dibawah ini akan saya bagikan tips untuk pembonceng agar mudah menyeimbangkan
diri dengan pengendaranya.
Untuk yang posisi duduk ngangkang
atau menghadap ke depan, yang pertama harus dilakukan adalah pembonceng harus
duduk tepat dibelakang pengendara, jangan terlalu jauh kebelakang apalagi
sampai duduk dibelakang motor. Percayalah, itu sangat berbahaya. Yang kedua
tangan pembonceng memegang perut pengendara untuk berpegangan. Ini tentu mengasyikan
ya kalau pengendara dan pembonceng adalah sepasang kekasih :D. Tetapi kalau
misalkan malu-malu memegang perut pengendara karena jalanan ramai atau karena
pengendara dan pembonceng sama-sama laki-laki (malu dikira homo hehehe),
pembonceng bisa berpegangan pada bagian belakang motor. Kemudian yang harus
diperhatikan berikutnya adalah lutut pembonceng harus rapat ke pinggul
pengendara. Terakhir, pembonceng harus seirama dengan pengendara saat melakukan manuver. Kalau itu semua dilakukan, insyaallah
perjalanan anda akan aman dan selamat.
Untuk yang posisi duduk
menyamping, jujur memang posisi membonceng seperti ini tidak seaman posisi
duduk ngangkang atau menghadap depan, karena sulit untuk menyeimbangkan diri
apabila pengendara melakukan manuver secara mendadak. Untuk posisi membonceng
menyamping, disarankan jangan digunakan untuk perjalanan jauh. Pada saat
membonceng dengan posisi ini, selain harus berpenganan pada bagian perut
pengendara, pembonceng juga harus lumayan crewet mengingatkan pengendara agar
tidak terlalu kencang memacu sepeda motornya karena pembonceng akan semakin
sulit menyeimbangkan diri.
Bagi pengendara ataupun
pembonceng yang kesehariaannya menggunakan rok, ada baiknya pada saat
berkendara menggunakan celana, baru kemudian setelah sampai tujuan dapat
menggunakan rok kembali. Memang terkesan ribet atau repot. Tapi untuk
keselamatan diri anda sendiri, ribet sedikit tentu tidaklah masalah daripada
celaka karena terburu-buru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar